Kenapa kubernetes menghapus docker sebagai container supportnya?

Seperti yang kita ketahui, kontainer menguasai dunia perangkat lunak baik yang open source maupun yang berbayar. Docker sendiri merupakan sebuah perangkat lunak untuk menjalankan kontainer yang sampe saat ini telah di adopsi hingga 90% dan untuk Kubernetes sebagai kontainer okrestrasinyanya telah di adopsi hingga 80%. Kubernetes sendiri berjalan bersamaan dengan docker, jadi docker sebagai kontainer runtimenya atau yang menjalankan kontainernya dan kubernetes sebagai kontainer orkrestasinya. Tetapi pada release kubernetes versi 1.20 terdapat kabar bahwa kubernetes menghapus docker sebagai container runtimenya.

Mirip dengan kubernetes docker docker juga memiliki kontainer okrestrasinya sendiri yaitu docker swarm. Namun docker swarm menawarkan fitur yang terbatas sehingga kalah populer dengan Kubernetes. Mungkin pada saat ini Kubernetes lah yang paling populer. Namun sebernarnya masih banyak alternatif lain selain kubernetes seperti Apache Mesos, Openshift, dan masih banyak lagi.

Jadi apa alasan Kubernetes menghapus docker? Sebenarnya bukan docker nya yang dihapus dari kubernetes tetapi dockerhim-nya. Dockershim merupakan sebuah komponen yang membuat kubernetes bisa terhubung dengan docker, kurang lebih seperti adapter gituh. Nah, kok dihapus? Jadi dockerhim tidak mengimplementasikan standar CRI(Container Runtime Engine) yang dikembangkan untuk memungkinkan interoperabilitas yang lancar antara runtime Kubernetes. Karna dari itu, menjadi beban bagi engineer kubernetes sehingga memutuskan dihapusnya docker sebagai kontainer runtimenya.

Sekarang kubernetes menggunakan CRI-O sebagai pengganti docker. Lalu kita tidak bisa lagi menggunakan docker dong? tentu saja bisa. Kubernetes tidak membatasi hal itu, hanya saja berbeda pada dimana kontainer yang dimanage oleh kubernetes berjalan. Kita masih bisa kok, membuat image menggunakan docker lalu menjalankannya di kubernetes.

Seperti itu kira-kira yang dapat saya sampaikan, jadi kesimpulanya Kubernetes hanya mengubah kontainer runtime nya tidak sampai menghapus dockernya. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan pada artikel kali ini, Mohon maaf bila banyak kesalahan sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat yaa!!

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *